Pengrajin Boneka
Produksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Blembem Candiwates Prigen, menembus pasar setempat. Boneka dengan berbagai karakter
hewan dan buah-buahan untuk memikat para anak kecil. Sukses produksi boneka ini
dirasakan Ibu Sriani dan Ibu Ita, pemilik UMKM kerajinan boneka di kawasan Candiwates, Kota Pasuruan. Sejak tahun 1997 yang lalu, produksi boneka Toysrirejeki
cukup ramai, terutama sejak membuat karakter hewan dan buah-buahan.
Bu Sriani dan Bu Ita mengatakan,
sukses produksi bonea hewan dan buah-buahan tersebut tidak lepas dari
kegelisahannya saat awal lockdown tahun lalu. Saat itu pesanan sempat berhenti
karena banyak rekanan yang tutup akibat pandemi. Kalaupun ada pesanan dia juga
kesulitan bahan baku. Namun, banyaknya karyawan yang harus digaji memaksanya
terus memutar otak. Caranya dengan tetap memproduksi boneka meski tak ada
pesanan. "Sebab kasihan juga kalau mereka tidak bekerja. Akhirnya saya
minta mereka tetap memproduksi, meskipun harus saya bayar dengan uang tabungan,"
katanya.
Strategi itu ternyata berhasil. Suatu
ketika dia didatangi beberapa mahasiswa meminta dibuatkan boneka dengan
karakter hewan dan buah-buahan. Peluang inilah yang kemudian diambilnya. Siapa
sangka mengikuti tren menjadi pilihan yang tepat. Pesanan demi pesanan datang,
tak disangka sudah ribuan boneka yang dibuatnya bersama lima orang
pekerjanya.
Toko Toysrirejeki tersebut dibuat dalam
bentuk kartun, kemudian dijadikan boneka. Semuanya dibuat sangat lucu dan
menggemaskan. Bu Sriani dan Bu Ita mengatakan, boneka ini dijual melalui
pemasaran daerah sekitar dan marketplace, mulai harga Rp35.000 hingga Rp100.000
per biji. "Alhamdulillah laku," katanya. Setiap membuat produksi
boneka untuk satu desain pesanan tidak sampai membutuhkan waktu berbulan-bulan
karena mudah dikerjakan.